Matkul : Basis Data
Dosen : Ratna Mutu Manikam,S.Kom,MT
Waktu : Senin, 13.15 - 15.45
Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana

Pada Microsoft Access, kita tidak hanya bisa sekedar membuat database biasa saja, tetapi disini kita juga bisa membuat relasi database tersebut sehingga kita menjadi lebih mudah dalam mengolahnya, seperti misalnya pada database data mahasiswa pada suatu universitas, dimana kita membuat data mahasiswa tersebut lengkap dengan mata kuliahnya.

1. Buat terlebih dahulu tabelnya, misal disini tabel data mahasiswa, jika tidak tau cara membuat tabel anda dapat melihatnya di link berikut : Cara Menjalankan Dan Membuat Tabel Microsoft Acces 2013

2. Isi atribut-atribut yang diperlukan misal ,ID,Nama,Tmpt_Lahir, Tgl_Lahir, Alamat, Jns_Kel, Hobi, No_HP seperti contoh dibawah ini.(Anda dapat langsung mengisi atribut-atributnya)

3. Jika sudah membuat tabel lagi, kali ini tabel Mata_Kuliah, dan isi dari atributnya Mata_Kuliah, isinya yaitu ID_Matkul, Mat_Kul, Dosen, Waktu, dan Ruangan.(Anda dapat langsung mengisi atribut-atributnya)

4. Jika sudah,save dan langkah berikutnya yaitu membuat tabel relasinya, caranya yaitu :

5. Pilih Menu Database Tools lalu Klik Relationships

6. Pada dialog box Show Tabel, pilih nama tabel dan klik Add untuk menambahkan tabel ke editor Relationships, lalu klik Close

7. Drag (Klik kiri dan kanan) field dari satu tabel kemudiap Drop (letakan atau lepas) ke field tabel lainnya.

8. Pada dialog Edit Relationships, Klik Create.

9. Pada jendela editor relationship akan tampak relasi dari kedua tabel tersebut seperti berikut ini :

10. Kemudia Simpan Relationships dengan klik tombol Save atau dengan CTRL + S di keyboard.








Matkul : Basis Data
Dosen : Ratna Mutu Manikam,S.Kom,MT
Waktu : Senin, 13.15 - 15.45
Sistem Informasi - Universitas Mercu Buana

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.(Wikipedia)
Dengan kata lain Microsoft Access merupakan program pembuat basis data yang memungkinkan siapa saja untuk membuat dan mengelola basis data.

Lalu bagaimana cara agar kita dapat mengakses Microsoft Acces ?
1. Pastikan komputer laptop anda terinstall Microsoft Office di karenakan Microsoft Access merupakan bagian dari Microsoft Office.Jika tidak ada, silahkan download Microsoft Office terlebih dahulu di website Microsoft atau di link beringkut :
https://www.microsoft.com/id-id/download/office.aspx?q=office.
2. Jika sudah, buka program Microsoft Access
3. Dikarenakan saya menggunakan Windows 8.1 dan menggunakan Microsoft Office 2013 maka cara membuka Microsoft Access yaitu : 
- Klik Start.
- Cari Program bernama Access 2013.
- Jika tidak ketemu ke program search lalu ketik "Access".
- Kemudian klik program Access 2013.
4. Jika sudah terbuka program Microsoft Access lalu klik Blank desktop database.
5. Kemudian, masukan nama database yang akan dibuat.
6. Jika sudah klik Create

sekarang anda dapat membuat database pada program Microsoft Access yang pertama di lakukan adalah dengan membuat tabel.
Langkah pertama adalah :

1.Klik view kemudian pilih Design View
2.Kemudian Access akan meminta memasukan nama Tabel, untuk contoh saat ini ketik "data mahasiswa".
3. Kemudian akan masuk ke dalam modifikasi tabel dimana kita harus memberikan field - field yang nanti nya akan dijadikan record - record di dalam database atau tabel.
4. Buatlah Field -Field nama yang sudah disediakan di dalam masing - masing kotak
a. Field Name : buat field yang nanti nya akan dijadikan masukan data.
b. Data Type : tipe - tipe data.
c. Description : keterangan dari field yang dimasukkan (boleh diisi/boleh tidak diisi).

5. Field - field yang sudah diberikan nama dan data type nya.

Setiap field yang dibuat, harus ditentukan batas maksimum karakter (huruf) yang dapat diinput. Penentuan batas maksimum dibuat pada field Properties seperti gambar di atas. Field nama telah ditentukan maksimum huruf yang dapat dimasukkan adalah 30 huruf, maka pada field properties field size dirubah menjadi 30.

Sampai disini sudah di jelaskan bagaimana cara membuat tabel (database) pada Microsoft Access 2013. Setelah Database sudah selesai dibuat dan diberikan nama. Selanjutnya adalah membuat Form atau Tampilan layar. Cara Membuatnya di link berikut :
NAMA : ALFI NURFAZRI
NIM : 41816010007
DOSEN : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER / SISTEM INFORMASI

   Secara definitif Sistem Teknologi Informasi (Information Technology System) dapat diartikan sebagai sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna, dimana dalam penerapannya menggunakan teknologi informasi (Hartono, 2003). Penerapan sistem teknologi informasi dalam organisasi menjadi satu titik tolak penting dalam pengembangan kemampuan sumberdaya manusia perusahaan. Keberadaan sistem teknologi informasi pada saat ini sudah tidak dapat dipisahkan peranannya dalam proses untuk mengerjakan tugas karyawan. Penerapan aplikasi sistem teknologi informasi di satu sisi memberikan kelebihan dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya, namun di lain pihak justru akan memberikan hambatan, terutama bagi karyawan yang tidak menguasai sistem teknologi informasi. Aplikasi sistem teknologi informasi bagi karyawan yang memahami dan dapat menggunakan aplikasi teknologi tersebut akan memberikan nilai lebih bagi karyawan bersangkutan, selain dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang relatif singkat, kualitas pekerjaan akan dapat turut meningkat pula. 

   Secara teoritis, jika kualitas kerja karyawan mengalami peningkatan, maka program manajemen kualitas perusahaan akan turut mengalami peningkatan pula (Ang & Finlay, 2000). Beberapa penelitian justru memberikan dukungan teoritis bahwa penerapan teknologi informasi dapat digunakan sebagai sarana dalam meningkatakan manajemen kualitas (Zadrony et al., 1992;Berkley & Gupta, 1994; Cortada, 1995 dalam Ang & Finlay, 2000). 

   Dukungan penelitian tentang peran teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas ditunjukkan pula dalam penelitian tentang penerapan TQM (Total Quality Management) di beberapa perusahaan pelayanan publik. Pada umumnya penerapan IT dapat meningkatkan komitmen dan kepemimpinan pihak manajemen, bahkan secara khusus penerapan IT dalam organisasi dapat memberikan perubahan budaya organisasional secara signifikan (Miller, 1996; Aiken et al., 1996; Goodman & Darr, 1996; Khalil, 1996;Kaplan,1996; Kock & McQueen, 1997; Counsell,1997 dalam Ang & Finlay, 2000) 

   Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan. Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu: 

1. Menangkap (Capture) Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.

2. Mengolah (Processing) Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).

3. Menghasilkan (Generating) Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.

4. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain.

5. Mencari Kembali (Retrival) Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya.

6. Mentransmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang lainnya.

   Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 

- Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.

- Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 

- Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.

- Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI) memiliki banyak fungsi dan peranan bagi perusahaan. 

Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap, mengolah, menghasilkan, menyimpan dan mencari kembali data. Dan peranan dari teknologi informasi adalah fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi planning and decision dan fungsi communication. 

1. Programmer adalah orang yang membuat suatu aplikasi untuk client/user baik untuk perusahaan, instansi ataupun perorangan. 
Tugas : Membuat program baik aplikasi maupun system operasi dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada. 
Kualifikasi : 
- Menguasai logika dan algoritma pemrograman 
- Menguasai bahasa pemrograman seperti HTML, Ajax, CSS, JavaScript, C++, VB, PHP, Java, Ruby dll. 
- Memahami SQL 
- Menguasai bahasa inggris IT 

2. IT Support merupakan pekerjaan IT yang mengharuskan seseorang bisa mengatasi masalah umum yang terjadi pada komputer seperti install software, perbaikan hardware dan membuat jaringan komputer. Profesi ini cukup mudah dilakukan karena bisa dilakukan secara otodidak tanpa memerlukan pendidikan khusus. 
Tugas: 
- Install software 
- Memperbaiki hardware 
- Membuat jaringan 
Kualifikasi: 
- Menguasai bagian-bagian hardware komputer 
- Mengetahui cara install program atau aplikasi software - Menguasai sejumlah aplikasi umum sistem operasi komputer 

3. Software Engineer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk memproduksi perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. 
Tugas: Merancang dan menerapkan metode terbaik dalam pengembangan proyek software Kualifikasi: 
- Menguasai keahlian sebagai programmer dan system analyst 
- Menguasai metode pengembangan software seperti RUP, Agile, XP, Scrum dll. 

4. Database Administrator adalah mereka yang memiliki keahlian untuk mendesain, mengimplementasi, memelihara dan memperbaiki database. 
Tugas: 
- Menginstal perangkat lunak baru 
- Mengkonfigurasi hardware dan software dengan sistem administrator
- Mengelola keamanan database
- Analisa data di database
Kualifikasi:
- Menguasai teknologi database seperti Oracle, Sybase, DB2, MS Access serta Sistem Operasi
- Menguasai teknologi server dan storage.

5. Web Administrator adalah seseorang yang bertanggung jawab secara teknis terhadap operasional sebuah situs atau website.
Tugas:
- Menjaga kelancaran akses situs (instalasi dan konfigurasi sistem)
- Merawat hosting dan domain
- Mengatur keamanan server dan firewall
- Mengatur akun dan kata sandi untuk admin serta user
Kualifikasi:
- Menguasai keahlian seorang programmer
- Menguasai jaringan (LAN, WAN, Intranet)
- Menguasai OS Unix (Linux, FreeBSD, dll)

6. Web Developer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk memberikan konsultasi pembangunan sebuah situs dengan konsep yang telah ditentukan.
Tugas: - Menganalisa kebutuhan sistem
- Merancang web atau situs (desain dan program)
- Mengaktifkan domain dan hosting
- Pemeliharaan situs dan promosi
Kualifikasi:
- Menguasai pemrograman web
- Menguasai pengelolaan database
- Mengerti domain dan hosting
- Menguasai sistem jaringan

7. Web Designer adalah mereka yang memiliki keahlian dalam membuat design atraktif dan menarik untuk situs serta design untuk kepentingan promosi situs secara visual.
Tugas:
 - Mendesain tampilan situs
- Memastikan tampilan gambar berfungsi ketika ditambahkan bahasa pemrograman
Kualifikasi:
- Menguasai HTML, CSS dan XHTML
- Menguasai Adobe Photoshop & Illustrator
- Memiliki jiwa seni dan harus kreatif

8. Network Engineer adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
Tugas : Membuat jaringan untuk perusahaan atau instansi Mengatur email, anti spam dan virus protection Melakukan pengaturan user account, izin dan kata sandi Mengawasi penggunaan jaringan
Kualifikasi : Menguasai server, workstation dan hub/switch

9. System Analyst adalah orang yang memiliki keahlian untuk menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
Tugas :
- Mengembangkan perangkat lunak/software dalam tahapan requirement, design dan construction - Membuat dokumen requirement dan desain software berdasarkan jenis bisnis customer
- Membangun framework untuk digunakan dalam pengembangan software oleh programmer
Kualifikasi :
- Menguasai keahlian sebagai programmer
- Menguasai metode dan best practice pemrograman
- Memahami arsitektur aplikasi dan teknologi terkini

Dimensi – dimensi Kualitas Produk

 Kinerja, dimensi ini mengenai seberapa baik suatu produk melakukan apa yang memang harus dilakukannya. Contohnya, sejumlah karakteristik kinerja suatu mobil adalaha akselerasi, kecepatan jelajah, jarak pengereman, radius berputar, dan kilometer per liter.

 Features, ini adalah “pernak – pernik” yang melengkapi atau meningkatkan fungsi dasar produk.

 Keandalan, dimensi kualitas ini berkaitan dengan kemampuan produk untuk bertahan selama penggunaan yang biasa. Kita sering mendengar betapa pentingnya keandalan (reliability).

 Kesesuaian, dimensi ini berkaitan dengan seberapa baik produk tersebut sesuai dengan standar.

 Daya Tahan, adalah ukuran umur produk, dan teknologi modern memungkinkan hal ini. Sementara banyak produk masa kini yang berjenis sekali pakai, banyak produk lain dibuat untuk bertahan lebih lama dari pada sebelumnya.

 Kemudahan Perbaikan, produk yang digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau dipelihara. Rancangan produk untuk memudahkan oerbaikan menambah nilai produk.

 Keindahan, keindahan suatu produk – bagaimana produk tersebut dilihat dan dirasakan – dapat menjadi dimensi yang penting.

 Persepsi terhadap Kualitas, dimensi ini tidak didasarkan pada produk itu sendiri tetapi pada citra atau reputasinya. Iklan, peringkat dari para pakar, dan pendapat teman dan keluarga dapat mempengaruhi persepsi kita pada kualitas produk.

Dimensi – dimensi Kualitas Jasa

 Berwujud, ini adalah hal – hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan – fasilitas, pegawai, perlengkapan dan peralatan.

 Keandalan, sama seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.

 Responsif, Pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.

 Kepastian, Pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar. Melalui tindakan dan penampilannya, orang yang menyediakan jasa menampilkan kepercayaan dan keyakinan.

 Empathy, Personil jasa harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan mereka.

Referensi :
http://bomy-id.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-profesi-dan-deskripsi.html
https://ranggablack89.wordpress.com/2012/04/01/job-deskripsi-pada-profesi-ti/
https://edwinnisme.wordpress.com/2012/12/01/rangkuman-bab-4-buku-sistem-informasi-manajemen-jilid-1-mac-leod/
https://milalanasution.wordpress.com/2014/11/03/peranan-informasi-dalam-kualitas-produk-dan-jasa/
http://lenaros.blogspot.co.id/2014/10/peranan-informasi-dalam-kualitas-produk.html
http://lindawati485.blogspot.co.id/2014/11/peranan-informasi-dalam-kualitas-produk.html
http://ressinatasumanda.blogspot.co.id/2014/03/peran-teknologi-informasi-dalam-bisnis.html
https://bagoezw.wordpress.com/2008/04/19/penerapan-tqm-total-quality-management-dalam/
http://www.kompasiana.com/raffiansyahjc/fungsi-dan-peranan-teknologi-informasi-aplikasi-software-bagi-perusahaan_5656f3cb159373db144f054d

NAMA                    : ALFI NURFAZRI
NIM                       : 41816010007
DOSEN                  : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
MATA KULIAH       : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER / SISTEM INFORMASI
2017

Pengertian
Sistem Informasi Dunia atau Sistem Informasi Global merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan induk dan cabangnya, dimana cabang tersebut secara geografis tersebar di berbagai penjuru dunia dan setiap kantor cabang terkait memiliki tujuan, kebijakan dan tata cara tersendiri yang unik. Merupakan suatu system yang terdiri dari jaringan yang melintasi batas Negara.
Informasi atau data yang bermanfaat merupakan bahan baku bagi tindakan eksekutif.  Bagi Multinational Company (MNC), lingkungan / ekstrenal bersifat global. MNC merupakan system terbuka yang berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian adalah perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas  dan jumlah informasi yang dimiliki oleh organisasi.
Tantangan dalam mengembangkan Sistem Informasi Global
Kendala politis
Pemerintah negara tempat anak perusahaan berada dapat memaksakan beragam pembatasan yang menyulitkan perusahaan induk untuk menyertakan anak perusahaan dalam jaringan.
Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras pemerintah nasional berusaha melindungi perusahaan manufaktur lokal dan mendorong investasi asing dalam manufaktur lokal dengan menentukan hanya peralatan yang di produksi atau dirakit di dalam negeri yang boleh di gunakan.
Pembatasan pemrosesan data kebijakan nasional mungkin mengharuskan data di peroses di dalam negeri dari pada di kirimkan keluar negeri dan di proses di tempat lain.
Pembatasan komunikasi data pembatasan komunikasi data yang paling umum adalah pembatasan atas arus data lintas – batas. Arus data lintas batas (transborder data flow), atau TDF, adalah perpindahan data yang dapat di baca mesin (machine-readable data) melintasi perbatasan negara. TDF dapat di kelompokkan menjadi empat jenis: 

1.            Data operasional, seperti data transaksi dalam sistem informasi akuntansi
2.            Data pribadi, yaitu data mengenai individu tertentu. Misalnya data pemesanan hotel dan
penerbangan, dan catatan personil perusahaan.
3.            Transfer dana elektronik dari satu negara ke negara lain.
4.            Data teknik dan ilmiah.
Kendala Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi sangat bervariasi di beberapa budaya.Interface Sistem Informasi Global harus konsisten walaupun dengan bahasa yang berbeda. Sehingga banyak menggunakan icon dan grafik untuk berinteraksi dengan penggunanya.
Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor pada anak perusahaan kadangkala ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan dan memandang peraturan dari pusat tidak perlu. Bahkan ada yang merasa bahwa Sistem Informasi Global adalah suatu bentuk pengawasan dari pusat.
Jenis – jenis struktur organisasi MNC :
      1.      Divisi Fungsional sedunia
      2.      Divisi internasional
      3.      Wilayah geografis
      4.      Divisi produk sedunia

Perlunya koordinasi dalam MNC (Multi National Company)
Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi sedunia mereka dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional. Para eksekutif MNC dihadapkan pada kenyataan bahwa tantangan koordinasi lebih besar bagi MNC dari pada perusahaan yang membatasi aktivitasnya di dalam negeri. Kabar baiknya adalah kemajuan teknologi informasi telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah.

Banyak keuntungan yang dapat di peroleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik, yang di dasarkan pada kemampuan koordinasi, yaitu :
1.      Fleksibilitas dalam memberi respon terhadap pesaing di berbagai negara dan pasar
2.      Kemampuan memberi respon di suatu negara, atau wilayah suatu negara, terhadap
         perubahan di negara atau wilayah lain
3.      Kemampuan mengikuti kebutuhan pasar di seluaruh dunia
4.      Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit – unit di berbagai negara
5.      Pengurangan keseluruhan biaya operasi
6.      Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Hubungan antara Sistem Informasi Dunia dengan Strategi Bisnis :
1. Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis global.
2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.
3. Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
4. Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan memprioritaskan penerapannya.
5. Menetapkan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.
Pada pengembangan system informasi global, system analyst harus melakukan :
1. mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis
2. mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global
3. menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh cabang mnc dan anak perusahaannya.
4. meneliti peraturan negara tujuan untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan transaksi
5. menentukan apakah transfer data akan melewati batas negara atau diproses di Negara setempat saja (local).
6. menerapkan database
7. memberikan training untuk semua cabang anak perusahaan ketika implementasi system
8. menentukan sumber daya informasi yang diperlukan sesuai kebutuhan system
9. menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional
10. menentukan spesifikasi standar untuk kebutuhan hardware dan software yang digunakan.

Contoh dari Sistem Informasi Global adalah
1.         Google Maps
2.         Waze
3.         Gojek
4.         Grab Bike
5.         Uber

Aplikasi Google Map dan Waze merupakan salah satu contoh dari Sistem Informasi Global di karenakan kedua aplikasi tersebut digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi.

Berbeda dengan peranti lunak navigasi umumnya, Waze memberikan informasi dan peta berdasarkan masukan komunitas pemakainya. Informasi mengenai kecelakaan, kemacetan jalan, polisi, bahaya berdasarkan kondisi nyata yang dilaporkan para penggunanya. Pengguna Waze yang juga disebut wazers juga bisa melakukan pemutakhiran peta, penambahan tempat dan jalan baru, termasuk mengkondisikan aturan dan alur lalu lintas di setiap jalan dan persimpangannya.

Waze juga mempunyai fasilitas ngobrol (chat), memberikan poin untuk setiap kegiatan yang dilakukan seperti menjelajah, memutakhirkan peta dan peristiwa khusus lainnya. Dengan demikian Waze adalah gabungan dari aplikasi navigasi dengan jejaring sosial dan permainan Online

Sedangkan, Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum.



DAFTAR PUSTAKA
1. 2008, Sistem Informasi Manajemen, 10th Ed., Raymond Mc Leod, Jr., George P.Schell, Pearson, Salemba Empat




NAMA : ALFI NURFAZRI
NIM  : 41816010007
DOSEN : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER / SISTEM INFORMASI
2017
Mengelola Sistem Informasi  dalam Mengikuti Perkembangan Hardware dan Software Sangat Cepat
Keberhasilan atau kegagalan suatu sistem tidak hanya dipengaruhi oleh kehandalan sistem itu sendiri, namun terdapat pada keseluruhan sistem yang telah terintegrasi baik secara teknis maupun non-teknis. Sebuah sistem harus diawali melalui perencanaan yang baik sehingga dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi keinginan pengguna yang tujuannya adalah menunjang kegiatan operasional secara optimal, efektif dan efisien.

Selain direncakan dan dikembangkan dengan baik, sebuah sistem juga perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik merupakan tantangan terberat dalam kelangsungan sistem informasi, banyak aspek yang harus diperhatikan seperti pengelolaan sumber daya, pengelolaan aplikasi, pengelolaan infrastruktur, pengelolaan informasi, pengelolaan risiko, pengelolaan sekuriti, pengelolaan operasional sistem dan pengelolaan mutu. Hal tersebut tentunya membutuhkan pengawasan manajemen yang ketat.

Keberhasilan sistem informasi menjadi penting mengingat teknologi dan sistem informasi sudah dipandang sebagai salah satu senjata untuk bersaing di kompetisi global. Kurangnya dukungan manajemen dan masukan dari pengguna yang kurang spesifik dan berubah-ubah dapat menghambat perencanaan, pengembangan, implementasi dan pengelolaan sistem informasi, sehungga hal tersebut dapat menghambat. keberhasilan sistem informasi di suatu organisasi atau perusahaan.

Solusi untuk Mengatasi Dampak Negatif Sistem Informasi berbasis IT
Memberikan pemahaman tentang cara menggunakan teknologi informasi dengan baik dan tidak melanggar etika. Sehingga teknologi informasi dapat dimanfaatkan dengan semestinya.
Pemerintah atau perusahaan harus membuat suatu peraturan yang tegas terhadap setiap pelanggaran penggunaa teknologi informasi yang merugikan perusahaan atau negara.

Sumber Daya Informasi
  Sumber Daya Informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi,fasilitas, database dan para pemakai informasi.
      
  Ketika manajer menyadari bahwa informasi sebagai suatu sumber daya strategis, mereka menetapkan berbagai kebijakan untuk menerapkan sumber daya tersebut secara strategis dan menindak lanjutinya. Sehingga akan memberikan keyakinan bahwa kebijakan tersebut dijalankan. Aktivitas tersebut dinamakan dengan Manajemen Sumber Daya Informasi (information resources management – IRM). IRM merupakan konsep yang mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, yaitu CIO, SST, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian IRM memberikan kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.
     
   Pandangan yang mengatakan bahwa data dan informasi merupakan sumber daya utama yang harus dikelola dengan baik sebagaimana sumber daya utama lainnya adalah merupakan pendekatan yang positif untuk penggunaan komputer. Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data (input) dengan bantuan komputer hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki. Selain itu, muncul lagi pandangan tambahan lainnya yakni pandangan bahwa kita dapat mengelola informasi dengan mengelola sumber daya yang menghasilkan informasi (information processor).

Lalu bagaimana cara mengelola Sumber Daya Informasi (SDI) agar Sistem Infromasi yang di Implementasikan dapat berjalan dengan baik dan bersifat frend user, sehingga system dapat di operasikan dengan mudah dan memiliki aksesibilitas yang tinggi ?

Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
a) Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul.
b) Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c) Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d) Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan rencana strategis formal untuk sumber daya informasi.
e) Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.

Sumber daya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumber rdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
a) Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
b) Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
c) Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
d) Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
e) Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
f) Jangan bersifat defensive

Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi ke seluruh perusahaan, terutama dalam bentuk mikro komputer.

Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unit pelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya menggunakan komputer. Mereka ini juga mendesain dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri.

Jika ingin menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu CIO bagian komputer melaporkan kepada pimpinan, lalu CIO turut ambil bagian dalam menyusun rencana untuk organisasi kemudian rencana jangka panjang itu dibuat untuk kebutuhan informasi. Hubungan dengan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer untuk mengontrol area operasinya. Terdapat pendekatan perencanaan strategis sumber daya informasi (strategic planning for information resources) atau SPIR. Hasil dari SPIR adalah suatu rencana yang mengidentifikasi kebutuhan sumber daya informasi bagi tiap subsistem CBIS untuk periode yang tercakup dalam jangka waktu perencanaan strategis.






Keunggulan perusahaan dibandingkan pesaingnya adalah apabila perusahaan dapat memenuhi semua kebutuhan pelanggannya. Untuk tujuan ini perusahaan mempersiapkan berbagai strategi. Dalam bidang Sistem Informasi, Keunggulan Kompetitif berhubungan dengan penggunaan informasi untuk memperoleh pengaruh di pasar.

Kesimpulannya, para Manajer perusahaan harus menggunakan sumber daya konsepsual (data dan informasi) dan sumber daya fisik dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.

Competitive Forces and Strategies
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:

1.       Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.

2.       Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
3.       Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.

4.       Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.  

5.       Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
  1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik
  2. dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
  3. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
  4. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
  5. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
  6. Menciptakan pasar yang baru.
  7. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan pelanggan,
  8. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur bisnis secara regional dan global.
  9. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.


Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.

Building costumer value via internet
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
 Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.

IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI)  (Source : www.itgi.org)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
·         Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional perusahaan.

·         Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa  TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI

·         Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.

·         Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.

·         Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.

Information System in Value Chain
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.

2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan biaya.

3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.

4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile dan memperluas pangsa pasar.

5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon terhadap suatu masalah.

Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat perusahaan secara akumulatif.

Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.


Contoh Keunggulan Kompetitif Perusahaan
Selasa (22/03/16) , di Jakarta terjadi demo besar dan anarkis. Para sopir taksi “Blue Bird” menutup dan memblokade ruas jalan, melakukan sweeping, serta menghancurkan mobil dan motor. Mereka menuntut pemerintah menutup taksi yang berbasis aplikasi online, Uber dan Grab Car. Alasannya adalah pendapatan para sopir  yang cenderung menurun selama tiga bulan terakhir seiring semakin populernya Grab dan Uber.

Turun ke jalan dengan emosi tinggi, mogok kerja, memprovokasi, dan meneriakkan kepentingan, tampaknya menjadi solusi bagi para sopir. Dengan berdemo, mereka berharap pemerintah akan menjadi dewa penolong untuk menghentikan laju usaha lain yang sejenis, sehingga pemakaian jasa mereka kembali meningkat. Dengan peningkatan frekuensi pemakaian jasa mereka, tentu akan berdampak positif dengan pendapatan harian mereka.

Tetapi para pendemo tampaknya lupa, bahwa sopir Grab dan Uber juga mempunyai profesi yang sama dengan mereka, yang juga ingin mengais rezeki mencari sesuap nasi seperti mereka. Kecemburuan ini sangat tidak adil. Grab dan Uber sebagai pendatang baru di dunia transportasi Jakarta, harus di”mati”kan dengan alasan merampas lahan bisnis mereka. Toh, Primajasa, Ekspress, Gamya, Taxiku, Cipaganti, dan lain-lain juga perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Masih banyak solusi lain, yang bisa sama-sama membantu, sehingga semuanya bisa eksis tanpa ada yang dikorbankan.

Perseteruan para sopir lebih terlihat sebagai perseteruan perusahaan Blue Bird dengan kompetitornya GrabCar dan Uber. Blue Bird, perusahaan taksi konvensional, semakin merasa terganggu dengan kehadiran taksi yang berbasis aplikasi/online. Kecemburuan ini ditambah lagi dengan segala kemudahan, kemewahan, dan harga yang bersahabat. Sementara taksi konvensional yang selama ini mendominasi seluruh kota, akan menghadapi pesaing baru yang menawarkan kemudahan tanpa harus melambaikan tangan di pinggir jalan, tapi cukup memesan dari tempat tidur maka taksinya akan datang.

 GrabCar dan Uber adalah jasa penyedia mobil pribadi yang bisa disewa untuk satu tujuan ke tujuan lainnya. Mobil yang dipakai pelat hitam, tapi  bisa disewa untuk perjalanan point to point dan jam-jaman. Menurut Pasal 30 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 mengenai Angkutan Sewa, dijelaskan bahwa angkutan sewa adalah pelayanan dari pintu ke pintu dengan wilayah tidak terbatas, dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa, diperbolehkan menggunakan mobil penumpang umum dengan pelat hitam.  Selain memesan lewat aplikasi di HP, tarif yang digunakan Grab dan Uber pun hanya menggunakan hitungan kilometer.  Taksi konvensional lain menggunakan tarif progresif dengan hitungan kilometer dan waktu tempuh. Dengan jarak tempuh yang sama, taksi Grab dan Uber akan lebih murah, mengingat Jakarta lebih banyak macetnya.

 Kemudahan dan kelebihan fasilitas Grab dan Uber inilah yang dipermasalahkan oleh para sopir. Pengguna jasa, tentu akan lebih memilih jasa mereka, walaupun tidak ada data secara pasti. Menurut penulis, pengguna jasa transportasi yang malas membuka aplikasi juga banyak, mereka lebih senang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan, dan segera menuju ke tempat tujuan, walaupun tarif lebih mahal.

Penulis juga sering menemui, sopir taksi Blue Bird yang “nakal” menurut istilah saya, yang tidak mau menggunakan argometer-nya, dan lebih memilih bernegosiasi harga, yang bisa dipastikan lebih mahal dari harga tarif sebenarnya. Seandainya pihak perusahaan mengetahui kelakuan sopir ini, pastilah ia akan dipecat, karena bekerja tidak sesuai standar pelayanan mereka.

Bisnis Online Simbol Inovasi Kalau alasan menghentikan taksi Grab dan Uber karena pendapatan mereka yang semakin menurun, maka tentu tak bisa dijadikan pembenaran, karena saat ini , setiap bisnis real sudah pasti akan diiringi bisnis online. Soal harga, mereka bisa meminimalkannya. Itulah keunggulan mereka. Kalaupun ingin pemerataan tarif, pihak yang bertikai bisa duduk satu meja dengan pihak Organda, DLLAJ, dan sebagainya, bukan dengan cara “menutup” aplikasi bisnis mereka. GrabCar dan Uber, adalah simbol inovasi kemajuan zaman. Sebuah perusahaan untuk tetap eksis haruslah memiliki daya saing dan inovatif. Pengelolaan bisnis harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif, yang berbeda dan sulit ditiru oleh perusahaan lain. GrabCar dan Uber menemukan inovasi dalam persaingan atau strategi pemasaran, serta meningkatkan pelayanan, sehingga berpeluang bertahan dalam jangka panjang. “Berinovasi atau mati” adalah ungkapan yang sangat terkenal dalam dunia bisnis.

Sumber : http://www.kompasiana.com/alipirbudiman/belajar-dari-taksi-grab-dan-uber_5700f03bd592736f13eb



Reference
McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information System. (terjemahan), Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, sistem Informasi Manajemen, Mengelola Perusahaan Global, Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008
O’Brien, James A. Introduction to Information Systems. (terjemahan). Jakarta: Salemba Empat, 2006. Edisi keduabelas